Benar yang Tak Pernah Salah

Kita sering merasa benar
Padahal yang kita lihat hanya sedikit

Pendapat lahir dari pengalaman
Maka warnanya tak pernah sama

Ada kebenaran yang bisa diuji
Itu yang objektif
Kita menyebutnya universal
Itulah yang kita dekati pelan-pelan

Tapi ada yang lebih tinggi dari semuanya
Tak berubah
Tak bergeser
Tak terjamah pikiran

Itulah kebenaran Tuhan
Satu-satunya yang tak pernah salah

Kita hanya belajar menuju-Nya
Dengan hati yang tidak sombong
Dan akal yang terus mencari

Jangan Remehkan Nikmat Alloh

“Jangan menganggap remeh nikmat Allah, meski itu sak upo, merasa tidak butuh, bisa jadi bala’ turun sebab hal itu. Kalau sampai membuang karena basi, maka itu bukannya tidak butuh tapi karena basi, tidak masalah.” (Abi)



Nikmat yang diberikan Allah kepada kita memang beragam, ada yang terkesan kecil ada yang terkesan besar. Namun yang mesti dilihat adalah bukan bentuk dari nikmat itu sendiri melainkan sosok yang memberi.

Jika kita diberi seseorang yang spesial sesuatu yang sebenarnya tidak begitu berharga, katakan kita dikasih orang yang kita cintai cincin seharga sepuluh ribu. Maka kita akan berusaha menjaga dan merawat cincin itu sebaik-baiknya. Sebab yang kita pandang bukannya cincin tapi si pemberi cincin.

Begitu juga dengan nikmat Allah. Jika kita benar-benar menganggap Allah sebagai sosok yang kita cintai, maka apapun bentuk pemberian Allah, entah itu terlihat besar atau sangat kecil, kita semestinya berusaha menjaga, merawat dan mempergunakan nikmat itu dengan semestinya.

Kita mesti sadar diri, bahwa apapun yang kita miliki adalah pemberian Allah, bukan semata hasil dari usaha yang kita lakukan. Kita sampai kapanpun butuh kepada Allah, butuh terhadap kasih sayang-Nya, butuh terhadap curahan nikmat-nikmatnya. Maka tidak elok jika dikala Allah telah sudi mencurahkan nikmat yang banyak kepada kita, lalu kita bersikap dengan satu sikap yang memberi kesan bahwa kita meremehkan nikmat Allah, merasa tidak butuh dengan nikmat itu. Islam sampai mengajarkan menjilati jemari selepas makan bukankah satu isyarat bahwa sekecil apapun itu, jika itu adalah nikmat yang berasal dari-Nya, tidak berhak dan tidak pantas bagi kita untuk meremehkannya. Maka jika kita sedang makan, ada makanan yang jatuh dan masih bersih semestinya kita ambil. Bapak ibu kita dulu bahkan sampai menjemur nasi sisa demi mengekspresikan rasa butuh dan tidak mengabaikan terhadap nikmat-Nya yang sebenarnya jika mereka membuangpun karena basi tidak mengapa, tapi lebih baik jika kita terpaksa harus membuang makanan, kita niatkan saja untuk sedekah dengan makhluq Allah yang lain.

Yang mengenaskan adalah seseorang yang tidak bisa mengukur kapasitas perutnya sendiri. Dikala ia makan, ia mengambil makannya sendiri, namun ia tidak berhasil memakannya dengan habis. Dikala di restoran, memesan makanan dan minuman ini itu demikian banyak, tapi semuanya hanya sekedar dicicipi rasanya. Hati-hati dengan hal ini, bisa jadi Allah cabut kenikmatan itu sehingga ia jatuh miskin. Tak usah gengsi menghabiskan makanan atau minuman yang kita pesan sampai habis tak bersisa, kalau perlu minta bungkus saja makanan yang masih banyak tersebut.

Ini bukan dalam kategori rakus, tapi bagaimana kita tidak membuangnya percuma, siapa yang mau memakan bekas sisa kita? Maka sadarlah wahai orang-orang kaya, makan adalah kebutuhan bukan gaya hidup. Sederhanalah dan pahami kapasitas perut anda sendiri. Tidakkah anda melihat diluar sana masih banyak orang yang untuk mendapatkan sesuap nasi saja begitu kesulitan.

Wallahu a’lam.

Peraturan Permainan Catur Menurut FIDE

Bagi sobat pencinta catur yang akan mengikuti turnamen catur untuk pertama kali baik catur cepat (blitz) ataupun catur standar. Berikut peraturan bermain catur menurut FIDE. Peraturan pertandingan catur ini merupakan peraturan dasar yang wajib diketahui dan diikuti oleh pemain catur saat mengikuti turnamen.

1. Bermain catur harus sportif dengan tidak menggangu konsentrasi lawan yang sedang berpikir, berjiwa atlet dengan selalu berpedoman pada semboyan Catur Gen’s Una Sumus yang artinya Kita Satu Keluarga.
2. Melangkah bergantian, pemain buah putih berjalan duluan, lalu kemudian pemain Buah Hitam.
3. Buah yang sudah dipegang harus dijalankan, terkecuali buah tersebut tidak mungkin untuk dijalankan.
4. Langkah yang dinyatakan sudah selesai, apabila tangan telah melepaskan buah yang dipegang.
5. Buah yang dipegang, dan menyentuh Buah lawan, harus dimakan/ditangkap, terkecuali buah tersebut tidak mungkin untuk dimakan/ditangkap.
6. Rokade ada dua cara, yaitu : Rokade panjang dan Rokade Pendek. Raja harus dipegang duluan, dengan ketentuan raja tidak diancam oleh buah Lawan
7. Raja dalam Keaadaan Terancam (Open), dan lawan Salah melangkah, Langkah Tersebut bisa diulang (langkah lain).
8. Bidak yang terdorong dua langkah, sejajar dengan buah lawan, terserah pemain yang bersangkutan dipukul atau Tidak (en passant).
9. Bidak Promosi, atau bidak di petak akhir harus diganti, terserah pemain yang bersangkutan.
10. Skak atau Ster, boleh dibilang dan boleh tidak.
11. Buah yang Dinyatakan Mat : Jika lawan menyerah, Raja lawan Mat, waktu berpikir sudah habis (jarum jam jatuh) .
12. Buah yang dinyatakan Remis (Draw): Persetujuan kedua belah pihak, Skak abadi 3 kali berturut – turut, bangunan Sama 3 kali berturut- turut, tidak Saling Memukul Selama 40 langkah.



Demikian peraturan dalam turnamen catur. Selamat bermain catur.

Teori Catur 02 Ide di Balik Opening

Langkah-langkah dalam setiap Opening selalu didasarkan pada ide-ide tertentu meskipun tidak selalu jelas. Ide-ide ini membentuk latar-belakang serta dasar-dasar dari setiap opening (Teori Catur 01 Prinsip Dasar Opening). Sementara itu langkah yang kita jalankan adalah merupakan bentuk konkret dari ide-ide tadi.


Lebih jelasnya adalah merupakan kombinasi dari teori dan tindakan yang merupakan prinsip dalam permainan catur. Karena langkah dalam permanian catur jauh lebih terstandar dari, katakanlah seperti dalam membangun sebuah rumah, namun teori yang diwakili oleh ide-ide tadi jauh lebih penting.

Untuk lebih memahami, mari kita lihat sebuah ilustrasi yang merupakan penyimpangan dari teori seperti 1. e4 f6? Jawaban Hitam adalah buruk, sangat buruk malah, dalam kenyataan bahwa jawaban Hitam tidak akan ditemukan dalam teori standar Opening. Apa yang harus dilakukan tentang hal itu? Pecatur yang telah hafal sejumlah besar berbagai Opening tanpa pemahaman, mereka akan bingung, ia bahkan tidak akan mampu memberikan alasan bagus mengapa langkah 1. … f6 buruk. Tapi bagi pecatur yang memahami teori Opening mengetahui bahwa Hitam telah mengabaikan sentrum, menghalangi langkah kuda yang merupakan petak terbaiknya, serta melemahkan posisi Raja nya sendiri, dengan demikian kita akan mampu untuk menghukum langkah lawan yang buruk tadi.

Banyak dari kita kurang menyadari bahwa sebenarnya Teori Opening didasarkan pada suatu asumsi tertentu yang pasti. Mereka cukup sederhana dan sekali dipelajari, tidak akan pernah terlupakan!

Mereka adalah:
1. Dalam posisi awal, Putih diuntungkan karena melangkah duluan, Akibatnya:
2. Persoalan Putih dalam Opening adalah untuk mengamankan posisi yang lebih baik, sementara
3. Persoalan Hitam adalah untuk mengamankan keseimbangan.

Cukup sederhana ya.

Hingga sekarang, tidak ada yang menemukan metode untuk menentukan nilai-nilai yang lebih tinggi untuk memahami “Teori Opening” selain dari pada “Mempraktikkan” apa yang telah diperlajari. Karena "Teori" tidak lain hanyalah "Praktik yang baik."

Ada dua Konsep Dasar dalam pembukaan: Pengembangan dan Sentrum. Pengembangan adalah menempatkan perwira keluar. Sentrum terdiri dari empat petak geometris di tengah papan (d4, e4, d5 dan e5). Prinsip dasarnya adalah dalam Opening penting untuk mengembangkan perwira secara harmonis dan sedemikian rupa juga untuk mengamankan posisi yang paling menguntungkan di sentrum.

Dengan pengetahuan yang semakin dalam ada sepuluh aturan praktis yang kita kembangkan lagi dari 
Teori Catur 01 Prinsip Dasar Opening, yang mencakup 5 Aturan Dasar dalam Opening.

Aturan-aturan ini adalah:
1. Bukalah dengan bidak raja atau bidak menteri.
2. Jika memungkinkan, kembangkanlah langkah yang mengancam langsung.
3. Mengembangkan kuda sebelum gajah.
4. Pilih petak yang paling sesuai untuk perwira dan mengembangkan di sana dilanjtkan dengan perwira yang lain.
5. Membuat satu atau dua langkah bidak dalam Opening, tidak lebih.
6. Jangan mengeluarkan menteri terlalu pagi.
7. Rokade sesegera mungkin, sebaiknya di sayap Raja.
8. Bermainlah untuk mendapatkan pengawasan sentrum.
9. Selalu mencoba untuk mempertahankan setidaknya satu bidak di sentrum.
10. Jangan melakukan pengorbanan tanpa alasan yang jelas dan memadai.

Untuk poin 10 bisa kita bahas lebih lanjut, jika mau melakukan pengorbanan bidak dalam opening harus ada salah satu dari empat alasan:
a) aman, serta memiliki keuntungan yang nyata dalam perkembangan perwira
b) membelokkan menteri lawan
c) mencegah lawan dari rokade, baik secara permanen atau beberapa langkah kedepan
d) membangun serangan yang kuat.

Akhirnya, perlu diingat bahwa ada dua pertanyaan yang harus dijawab untuk setiap langkah yang dimainkan:
1. Bagaimana hal itu mempengaruhi pusat?
2. Bagaimana itu berpengaruh pada perkembangan perwira dan bidak saya yang lain?

Setiap langkah yang sesuai dengan prinsip dasarnya adalah "normal", seperti menjalankan 1. e4 menempatkan bidak di sentrum dan membantu perkembangan sayap raja. Sedangkan Setiap langkah yang tidak normal yang tidak sesuai dengan prinsip dasar seperti 1 a4, yang tidak membantu perkembangan dan sentrum. Demikian pula, setelah 1 e4 e5 2 Nf3 mengembangkan dan mengancam petak sentrum, adalah normal, sedangkan 2 b3, yang mengembangkan perwira relatif tidak penting, dan tidak mempengaruhi pusat, adalah tidak normal. Kita akan mudah memikirkan banyak contoh-contoh serupa.

Dalam sejumlah Opening modern - seperti Pertahanan Alekhine dan Sistem Catalan – permainan sayap ternyata sangat sukses meskipun kontradiksi dengan prinsip Opening yang baik. Kontradiksi tersebut dapat dipahami dengan mempertimbangkan unsur yang permanen. Misalnya, pada Pertahanan Alekhine, Putih memungkinkan untuk membangun bidak sentrumyang kuat, Hitam bukannyamenganggap bahwasentrum Putih buruk, tetapi karena ia yakin bahwa ia akan mampu menghancurkan sentrum Putih baik cepat atau lambat, Nah! Akibatnya, antara lain di beberapa Opening, kita harus menganalisa berapa lama keuntungan yang diberikan akan berlangsung.

Nuansa lain adalah transposisi, yang cukup umum pada Opening Bidak Menteri. Penting untuk dijelaskan tentang meng-evaluasi posisi yang terjadi dalam Opening. Tentu saja, didasarkan pada analisis umum dalam posisi apapun. Analisis umum adalah seperti melibatkan faktor-faktor: materi, struktur bidak, mobilitas, keamanan Raja sertakombinasi. Dalam kebanyakan Opening (kecuali gambit) hanya struktur bidak dan mobilitas yang benar-benar penting. Sentrum adalah hal khusus dari mobilitas, bagi yang yang memiliki pengawasan dari sentrum secara otomatis memiliki lebih banyak kebebasan bergerak untuk perwiranya.

Kadang-kadang jika diamati bahwa ide-ide yang di dasarkanpada Opening tertentu sering dihindari sama sekali dalam praktiknya. Itu karena ide bukanlah hukum yang harus ditaati tetapi panduan petunjuk saja. Strategi, yang merupakan tubuh dari ide, hanya berlaku sebagai kerangka kerja. Taktik, variasi dari setiap individu, adalah apa yang masuk ke dalam kerangka tadi, itulah sebabnya mengapa hasilnya sering bervariasi dari konsepsi asli. Makin bingung ya.. hehe.

Teori Catur 01 Prinsip Dasar Opening

Untuk dapat melangkah lebih jauh, perlu suatu pemahaman tentang Prinsip Dasar Dalam Opening. Seperti layaknya dalam mempelajari Bela Diri, perlu pemahaman dalam pemantapan yang disebut dengan kuda-kuda. Tanpa Pemahaman tentang Prinsip Dasar, akan sulit bagi kita mencapai suatu level sebagai pemain kuat.

A. Dalam tahap Pembukaan dikenal 5 aturan standar:

1. Duduki atau awasi sentrum. Yang dimaksud sentrum disini adalah petak pusat di d4 atau e4 (Putih) serta petak d5 atau e5 (Hitam)
2. Jangan melangkah dua kali untuk buah yang sama kecuali dalam Opening Alekhine, Hal ini bertujuan mengusahakan pengembangan perwira secepat mungkin, dan jangan gerakkan perwira anda ke petak yang mudah diusir lawan
3. Keluarkan Kuda terlebih dahulu baru Gajah kecuali menggunakan opening fianchetto. Pada Teori Catur Hypermodern, opening dititik beratkan pada pengawasan sentrum dari pada menduduki sentrum itu sendiri, dimana sentrum akan diawasi melalui fianchetto! (fianchetto artinya meletakkan gajah pada petak b2 atau g2 (Putih) dan b7 atau g7 (Hitam)).
4. Jangan mengeluarkan Menteri terlalu pagi.
5. Segeralah Rokade bila keadaan memungkinkan. Kita melakukan rokade bukan karena bisa tetapi karena suatu kebutuhan untuk mengamankan Raja. Banyak pemain kuat segera melakukan rokade walaupun ada kesempatan yang lebih baik dari pada rokade. Hal ini disebabkan belum terbiasanya membagi perhatian antara pertahanan (keamanan Raja) dengan peluang yang ada. Biasanya hal yang menyusahkan bila kita terlambat untuk rokade adalah seperti contoh yang ditunjukkan di bawah ini.

 
Check Benteng yang membuat susah

Ada kalanya juga kita tidak perlu sama sekali rokade seperti yang ditunjukkan berikut ini.

Raja Hitam cukup aman

B. Peran Benteng dalam Opening


Benteng sangat berperan dalam menguasai jalur setengah terbuka maupun jalur terbuka. Bantuan bidak sangat dibutuhkan disini dalam memberi jalan buat Benteng untuk dapat berperan aktif. Salah satunya adalah serangan bidak dalam menghancurkan formasi bidak lawan.

Sebagai catatan walau kita belum mampu menghancurkan formasi bidak lawan tersebut karena kuatnya formasi bidak lawan, tetapi setidaknya bidak kita mampu memberikan tekanan terhadap posisi lawan.

Benteng sangat terasa sekali terutama dalam fase endgame, namun peran Benteng sering diabaikan dalam opening dimana kuda dan Gajah sangat berperan aktif dalam fase opening.

Cukup sulit untuk melibatkan Benteng dalam tahap awal tanpa peran Bidak dalam membuka jalur bagi sang Benteng. Hal yang tidak lazim adalah dengan meletakkan Benteng di depan bidak karena Benteng akan mudah diusir oleh perwira lawan baik, oleh Bidak, Kuda maupun Gajah.




C. Formasi Bidak menentukan Arah Serangan

Sebagai pemula kita sering kehilangan arah untuk membuat planning. Kadang kita bingung mau jalanin apalagi ya. Untuk pemain top, kehilangan 1 langkah bisa membuat kekalahan.
Kita tidak mungkin untuk menguasai seluruh opening yang ada kecuali kita belajar catur dari umur 3 tahun! Hal ini jangan membuat patah semangat melihat usia kita sudah tidak muda lagi hehehe....

Pelajarilah beraneka ragam formasi bidak karena formasi bidak menentukan arah serangan. Kadang ada beberapa opening yang berbeda tetapi menghasilkan formasi bidak yang hampir sama, nah!

Diagram Ahli Waris


Ilmu Faraid itu Lengkap Lugas Tuntas

Subhanallah, Maha Benar Allah dengan segala firmanNya. Kewarisan menurut syariat Islam “hanya” diatur dalam 3 ayat. Jika ditambahkan ketentuan tentang “reward and punishment” melaksanakan atau tidak melaksanakan sistem hukum waris Islam, maka kewarisan menurut syariat Islam hanya diatur dalam 5 ayat saja.

Meskipun singkat, sistem hukum waris Islam sangat lengkap, lugas dan tuntas. Hal-hal pokok yang mencakup syarat, rukun, dan sebab kewarisan hanya” diatur dalam 3 ayat dari Surat An-Nisa ayat 11, 12, dan 176. Khusus untuk penghalang atau penggugur kewarisan, penjelasan ditemukan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiga ayat tersebut juga menjelaskan secara lengkap dan gamblang tentang kedudukan ahli waris, bagian dari setiap ahli waris, dan kondisi bagian dari setiap ahli waris.

Siapa saja dari keluarga besar dari pewaris (mayit atau orang yang meninggal) yang berhak masuk dalam daftar nominasi ahli waris juga diatur dalam ketiga ayat tersebut. Siapa di antara ahli waris yang paling kuat kedudukannya untuk mendapatkan harta waris dan siapa yang harus sabar masuk dalam “waiting list” juga sudah gamblang. Setiap ahli waris tidak perlu menjadi orang pintar untuk mengetahui apakah dirinya dapat atau tidak dapat bagian dari harta waris.



BAGIAN WARIS

Lalu, bagaimana dengan penetapan dan penghitungan bagian setiap ahli waris? “Njelimetkah”? “Matematika waris Islam” ternyata sangat sederhana dan hanya melibatkan 6 bilangan yang menjelaskan tentang bagian-bagian yang pasti (furudh muqoddaroh), yaitu 1/2, 1/4, 1/8, 2/3, 1/3 dan 1/6. Untuk menetapkan dan menghitung hak yang menjadi bagian dari ahli waris sama sekali tak diperlukan kalkulator scientific maupun software khusus. Sudah sejak 1400 tahun yang lalu umat Islam mempraktekkan perhitungan bagian ahli waris hanya mengandalkan matematika yang diajarkan di sekolah dasar.

Coba bandingkan dengan sistem hukum waris yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dari segi jumlah pasal dan ayat, sudah pasti sistem hukum waris dalam KUH Perdata lebih banyak dibandingkan dengan sistem hukum waris yang diatur dalam Al-Qur’an. Meskipun lebih banyak dalam hal pasal dan ayat, sistem hukum waris dalam KUH Perdata tidak dapat diterapkan untuk semua umat manusia dengan sistem keluarga, sistem sosial, dan peradaban yang berbeda. Sebaliknya, meskipun sangat singkat, sistem hukum waris Islam berlaku mutlak untuk semua orang Islam meskipun hidup dengan sistem keluarga, sistem sosial, dan peradaban yang berbeda di zaman yang berbeda pula.

Ironisnya, meskipun Allah SWT telah memberikan wasiat tentang menyelesaikan masalah kewarisan, kondisi saat ini ilmu kewarisan Islam (faraidh) adalah minim kajian, sepi peminat, terpinggirkan, dan desakralisasi. “Nasib” ilmu kewarisan Islam sudah bisa dibaca oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana dalam hadits sebagai berikut :

“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pelajarilah al-Qur’an dan ajarkanlah kepada orang-orang. Dan pelajarilah ilmu faraidh serta ajarkanlah kepada orang-orang, karena aku adalah orang yang akan direnggut (wafat), sedang ilmu itu akan diangkat dan fitnah akan tampak, sehingga dua orang yang bertengkar tentang pembagian warisan, mereka berdua tidak menemukan seorang pun yang sanggup meleraikan (menyelesaikan perselisihan pembagian hak waris) mereka” (HR. al-Nasa’i, Hakim dan Baihaqi).

Jika hukuman bagi orang Islam yang tidak melaksanakan penyelesaian harta waris menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT adalah neraka dan kekal di dalamnya, mengapa ada penolakan sebagian orang Islam terhadap sistem hukum waris Islam? Saya tidak berminat untuk berandai-andai memberikan jawaban. Satu hal yang pasti, setiap orang yang shalat mengucapkan ikrar bahwa “sesungguhnya, shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya milik Allah Tuhan sekalian alam.” Juga dalam shalat manusia memohon diberikan pentujuk “tunjukilah kami jalan yang lurus …..”. Dalam konteks penyelesaian harta waris, petunjuk dan jalan yang lurus yang diminta sudah diberikan.