ha na ca ra ka Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia
da ta sa wa la Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi
pa da ja ya nya Mereka sama-sama kuat dan tangguh
ma ga ba tha nga Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersama
Aksara Jawa ha-na-ca-ra-ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam yaitu kerinduannya akan harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni. Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia. Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka. Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya. Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama yaitu memegang teguh amanat junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang setia ini selalu berulang dari jaman ke jaman, bahkan dari generasi ke generasi.
Istilah Dalam Faraid
Mawarits, jama dari mirats, demikian pula irts, wirts, wiratsah dan turats, yang dimaknakan dengan Mauruts, adalah harta peningalan orang yang meninggal.
Muwarits atau pewaris, adalah orang yang meninggalkan harta yang dipusakai
Waris atau ahli waris, adalah orang yang berhak menerima harta pusaka
Fara-idl, jama dari faridlah, diambil dari kata “fardlu”, artinya bagian yang telah ditetapkan oleh syara’.
Ilmu mawaris atau ilmu faraidh, menurut para fuqaha, adalah “suatu ilmu yang dengan dialah dapat kita ketahui orang yang menerima pusaka, orang yang tidak dapat menerima pusaka, kadar yang diterima oleh tiap-tiap waris dan cara membaginya”.
Tarikah atau tirkah, adalah apa yang ditinggalkan oleh seseorang sesudah meninggalnya, baik berupa harta, maupun hak-hak termasuk hutang-hutangya. Bedanya dengan mauruts adalah, jika tirkah merupakan harta peninggalan yang belum dikurangi beban-beban yang dikenakan untuk perawatan jenazah, wasiat maupun pelunasan hutang. Sedangkan mauruts merupakan selisih dari tirkah dengan beban.
Fardlu, adalah pewarisan kepada ahli waris ashabul furud menurut bagiannya
Ta’shib, adalah pewarisan kepada ahli waris ashabah
Ahli waris nasabiyah, adalah ahli waris yang bisebabkan oleh pertalian darah atau hubungan kekeluargaan dengan pewaris
Ahli waris sababiyah, adalah ahli waris yang disebabkan oleh hubungan seperti pernikahan atau karena memerdekakan budak.
Furudul Muqaddarah, adalah bagian-bagian yang telah ditentukan untuk ahli waris dalam menerima harta warisan
Faaridl, Fardli, Faraa-idli, atau Firridl, adalah orang yang pandai dalam ilmu waris
Ashabah ushubah nasabiyah, adalah ahli waris nasabiyah yang tidak mempunyai bagian tertentu tapi mengambil sisa harta sesudah diberikan pada ahli waris ashabul furud.
Ashabah ushubah sababiyah, adalah ahli waris sababiyah yang tidak mempunyai bagian tertentu tapi mengambil sisa harta sesudah diberikan pada ahli waris ashabul furud.
Ashabul furud atau dzawil furud, adalah ahli waris yang mempunyai bagian yang telah ditentukan dalam Alqur’an dan ijma’
Ashabah binafsihi, adalah seseorang yang menjadi ashabah karena dirinya sendiri
Ashabah bil ghair atau bighairihi, adalah ahli waris ashabul furud perempuan yang ditarik oleh ahli waris lahabah binafsih (laki-laki) untuk menerima ashabah secara berserikat.
Ashabah ma’al ghair atau ma’a ghairihi, adalah ahli waris ashabul furud perempuan yang memerlukan orang lain dalam menerima ‘ushubah
Jihat bunuwwah, adalah keturunan pewaris (furu’)
Jihat ubuwwah, adalah orang tua pewaris (ushul)
Jihat ukhuwwah, adalah saudar pewaris (hawasyi qaribah)
Jihat umummah, adalah paman pewaris (hawasyi ba’idah)
‘Aul, adalah keadaan kekurangan harta warisan setelah dilakukan pembagian kepada ahli waris yang hanya ashabul furud
Radd, adalah keadaan kelebihan harta warisan setelah dilakukan pembagian kepada ahli waris yang hanya ashabul furud
Dzawil arham, adalah ahli waris yang tidak masuk kedalam golongan ashabul furud dan ashabah
Masalah musytarak, adalah pembagian secara berserikat antara saudara seibu dengan saudara laki-laki sekandung saja atau bersama saudari perempuan sekandung
Hjiab, adalah orang yang menghalangi penerimaa warisan baik seluruh atau sebagian harta kepada ahli waris yang bukan ahli waris utama
Mahjub, adalah orang yang terhalangi dalam penerimaan warisan baik seluruh atau sebagian
Hijab hirman, adalah terhijabnya ahli waris seluruh bagiannya karena adanya ahli waris yang lebih utama
Hijab nuqsan, adalah penghalang yang menyebabkan terkuranginya bagian warisan ahli waris karena ada ahli waris lain
Mafqud, adalah orang yang pergi yang tidak diketahui tempatnya dan tidak pula diketahui apakah dia masih hidup atau sudah mati
Khuntsa musykil, adalah manusia yang dalam bentuk tubuhnya ada keganjilan, tidak dapat diketahui apakah dia lelaki atau perempuan, karena tak ada tanda-tanda yang menunjukkan kepada kepada kelaki-lakiannya atau keperempuanannya atau samar-samar tanda-tanda itu dan tidak dapat ditarjihkan salah satunya.
Anak zina, adalah anak yang dikandung oleh ibunya daari seseorang laki-laki yang menggaulinya tanpa nikah yang dibenarkan oleh syara’
Anak li’an, adalah anak yang dilahirkan oleh seseorang istri diatas tempat tidur suaminya sedang diapun masih dalam ‘ishmah suaminya yang diakui syara’, tetapi si suami mengatakan bahwa anak itu bukan anaknya
Anak laqith, adalah anak yang dipungut dari jalan raya atau sebagainya yang ditinggalkan oleh ibu bapaknya, sedang ibu bapaknya itu tidak diketahui keberadaannya
Wasiat, adalah suatu tasharuf terhadap harta peninggalan yang akan dilaksanakan sesudah meninggal yang berwasiat.
Wasiat wajibah, adalah wasiat yang wajib diberikan kepada seseorang yang karena halangan syara’tidak termasuk sebagai ahli waris sehingga tidak mendapat waris dengan jumlah tidak lebih dari sepertiga.
Teori Bilangan
Inilah salah satu model pertanyaan jika kita membahas Teori Bilangan. Apa kalian bisa menebak baris selanjutnya pada baris ke-7? Saya beri petunjuk......, ssstt......, jawaban pada baris ke-8 adalah 13211321322113.
Teori Bilangan merupakan cabang matematika yang secara umum membahas bilangan dan sifat-sifatnya (khususnya integer), berikut masalah dan klas masalah yang muncul dalam pembahasan. Bidang matematika ini sebelumnya dikenal dengan aritmatika. Akan tetapi dengan meluasnya kajian yang dilakukan (tidak terbatas dengan hanya kalkulasi dan sifatnya), selanjutnya bidang ini dikenal dengan teori bilangan. Berikut ini saya menghimpun beberapa materi kuliah Teori Bilangan, bisa untuk referensi belajar kita.
Mata Kuliah Pendidikan Matematika
Bagi yang ingin tahu apa saja mata kuliah yang dipelajari dalam perkuliahan S-1 Pendidikan Matematika, ini nih jawabannya. Beberapa kampus mungkin sedikit berbeda tapi setidaknya kita sudah punya gambaran umumnya. Mata kuliah terbagi menjadi 5 kelompok besar, yaitu MK Pengembangan Kepribadian, MK Keilmuan dan Ketrampilan, MK Keahlian Berkarya, MK Perilaku Berkarya, dan MK Berkehidupan Bermasyarakat. Beberapa mata kuliah sifatnya wajib ditempuh, sementara beberapa mata kuliah lainnya (saya tandai huruf miring) sifatnya opsional untuk diambil atau tidak.
Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Inggris Profesi
Bahasa Indonesia Keilmuan
Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Pengantar Pendidikan
Perkembangan Peserta Didik
Belajar dan Pembelajaran
Kalkulus I
Kalkulus II
Kalkulus Lanjut
Aljabar Linier Elementer
Statistika Matematika I
Teori Bilangan
Analisis Real I
Struktur Aljabar I
Fungsi Kompleks
Metode Diskrit
Geometri Euclid
Kalkulus Peubah Banyak
Persamaan Diferensial Biasa
Topologi
Teori Graph
Analisis Numerik
Dasar Pemrog. Komputer
Desain Web
Matematika Dasar I
Matematika Dasar II
Matematika Dasar III
Statistika Terapan
Landasan Matematika
Riset Operasi
Analisis Real II
Struktur Aljabar II
Statistika Matematik II
Pengantar Teori Ukuran
Persamaan Diferensial Parsial
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Inggris Profesi
Bahasa Indonesia Keilmuan
Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Pengantar Pendidikan
Perkembangan Peserta Didik
Belajar dan Pembelajaran
Kalkulus I
Kalkulus II
Kalkulus Lanjut
Aljabar Linier Elementer
Statistika Matematika I
Teori Bilangan
Analisis Real I
Struktur Aljabar I
Fungsi Kompleks
Metode Diskrit
Geometri Euclid
Kalkulus Peubah Banyak
Persamaan Diferensial Biasa
Topologi
Teori Graph
Analisis Numerik
Dasar Pemrog. Komputer
Desain Web
Matematika Dasar I
Matematika Dasar II
Matematika Dasar III
Statistika Terapan
Landasan Matematika
Riset Operasi
Analisis Real II
Struktur Aljabar II
Statistika Matematik II
Pengantar Teori Ukuran
Persamaan Diferensial Parsial
Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Asesmen Pembelajaran Matematika
Penelitian Pendiaikan Matematika
Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah
Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
Strategi Pembelajaran Matematika
Matematika SD dan Pembelajarannya I
Matematika SD dan Pembelajarannya II
Seminar Problematika Pembelajaran Matematika
Kajian dan Pengembangan Bahan Ajar Matatematika
Perkembangan Pembelajaran Matematika
Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer
Sejarah Matematika (mata kuliah pilihan)
Kemampuan Dasar Mengajar Matematika
Teaching Primary School Mathematics In English
Teaching Junior School Mathematics In English
Teaching Senior School Mathematics In English
Kuliah Kerja Nyata
Proyek Khusus
Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)
Praktik Pengalaman Lapangan
Skripsi
Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Ilmu Kealaman Dasar
Bahasa Inggris Matematika
Rumus Referensi
Rumus referensi di microsoft Excel memang banyak jenisnya dan berikut ini diantaranya.
ADDRESS
Rumus ini berfungsi untuk mengembalikan fungsi representasi teks dari alamat cell.
AREAS
Rumus Areas pada Ms. Excel berfungsi untuk mengembalikan jumlah rentang dalam referensi.
CHOOSE
Rumus Excel fungsi referensi lainnya adalah CHOOSE, rumus ini berfungsi untuk mengembalikan daftar nilai dari daftar nilai berdasarkan posisi tertentu.
COLUMN
Rumus jenis ini digunakan untuk mengembalikan jumlah kolom referensi cell pada Ms. Excel Anda bisa menggunakan fungsi COLUMN dan rumus ini sering digunakan oleh mereka yang menggabungkan beberapa rumus excel dengan rumus excel lainnya.
HLOOKUP
Hlookup, inilah jenis rumus fungsi referensi yang banyak digunakan oleh Administrator di perkantoran bahkan para siswa maupun mahasiswa pun sering diberikan materi mengenai conoth rumus HLOOKUP ini. Rumus ini digunakan untuk membaca tabel secara Horizontal biasanya mereka menggunakan rumus HLOOKUP ini untuk kepentingan pengolahan database menggunakan Ms. Excel.
HYPERLINK
Jika kita lihat dari kata rumus tersebut LINK berarti membuat hubungan atau adanya hubungan keterkaitan antara satu sama lainnya. Hyperlink biasanya juga digunakan untuk membuat jalan pintas atau shortcut ke alamat file lain dan bahkan bisa dihubungkan dengan alamat internet.
INDEX
Jenis rumus ini digunakan sebagai Fungsi INDEX Microsoft Excel untuk mengembalikan baik nilai atau referensi ke nilai dari tabel atau jangkauan. Ada 2 sintaks untuk fungsi INDEX.
INDIRECT
Berfungsi untuk mengembalikan referensi ke cell berdasarkan representasi string nya. Rumus INDIRCT ini bisa digunakan di beberapa versi Excel dari mulai Versi 2000 sampai dengan ms. Excel versi 2013 terbaru.
LOOKUP
Jenis rumus ini digunakan untuk mengembalikan nilai dari berbagai ( satu baris atau satu kolom ) atau dari array . Ada 2 sintaks yang berbeda untuk fungsi LOOKUP. Jika Anda terbiasa dengan fungsi referensi rumus LOOKUP ini sangat mudah sekali.
MATCH
Rumus fungsi referensi / Lookup berikutnya adalah MATCH. Jenis rumus ini berfungsi untuk mencari nilai dalam array dan mengembalikan posisi relatif dari barang tersebut.
OFFSET
Nah, rumus yang satu ini sering juga digunakan, namun untuk Anda yang belum pernah mencobanya silakan Anda coba dan latihan agar Anda mampu untuk mengatasi masalah excel. Rumus OFFSET ini digunakan untuk mengembalikan referensi ke berbagai yang mengimbangi jumlah baris dan kolom dari jarak lain atau sel.
TRANSPOSE
Rumus berikutnya yaitu SWITCH, jenis rumus ini merupakan salah satu dari rumus Lookup / fungsi referensi dimana rumus ini digunakan untuk mengembalikan berbagai dialihkan sel. Misalnya , berbagai horisontal sel dikembalikan jika berbagai vertikal dimasukkan sebagai parameter . Atau berbagai vertikal sel dikembalikan jika berbagai horisontal sel dimasukkan sebagai parameter
VLOOKUP
Rumus ini bisa dikatakan dengan rumus pembacaan tabel dimana Anda bisa membaca tabel secara vertikal untuk keperluan pengolahan database di Ms. Excel. Fungsi VLOOKUP melakukan lookup vertikal dengan mencari nilai di kolom paling kiri dari meja dan kembali nilai dalam baris yang sama di posisi index_number. Beberapa contoh telah saya buat di blog excel ini.
Semoga bisa membantu.
Catatan Malam Ini
Alhamdulillah, malam ini saya diberi banyak kenikmatan yang diantaranya mampu menulis posting kali ini. Akan saya ceritakan beberapa pengalaman dan pemikiran saya sepanjang hari ini.
Saya mengawali hari ini, 5 Maret 2016, dengan kurang baik, karena saya terbangun pukul 05.00, setelah sebelumnya terbangun pukul 03.00 namun tidur lagi. Biasanya ada alarm kedua dari HP Android saya yang adzan pukul 03.30, tapi sayangnya ternyata HP saya mati kehabisan baterai sehingga adzan HP itu tidak terdengar. Pelajaran yang saya petik dari peristiwa ini:
- Kalau terbangun dalam sepertiga akhir malam, sebaiknya manfaatkan kesempatan ini untuk ibadah Qiyamul Lail. Eman-eman kalau terbangun diteruskan dengan tidur lagi.
- Jangan terlalu bergantung pada alarm alat elektronik.
Agak siang sedikit, saya sempatkan cuci piring beberapa tumpuk peralatan masak dan makan. Setelah itu leyeh-leyeh lihat TV sampai-sampai saya terlambat masuk kerja. Pelajaran yang saya petik:
- Waktu dan energi yang kita miliki, meski sedikit, ternyata bisa banyakkk manfaatnya. Coba dipikir-pikir, waktu dan energi saya untuk mencuci piring bisa habis begitu saja kalau saya enak-enak lihat TV dari pagi. Tapi dengan keputusan mencuci piring kotor, dkk ternyata piring bertumpuk itu menjadi bersih clinggg kembali, suci kembali, siap digunakan lagi. Pemandangan di dapur menjadi lebih rapi. Adik yang aslinya kebagian cuci piring merasa senang. Istri tersenyum lahir dan batin. Terjalin dialog keluarga yang harmonis. Ikatan silaturahmi antar individu dalam keluarga bisa lebih erat. Bisa belajar mandiri. Bisa menerapkan dan belajar ilmunya ilmu thaharah yang didapat selama di pondok. Bisa olahraga kecil pagi-pagi. Dan manfaat-manfaat lainnya, MasyaAllah. Hargailah waktu dan energi yang kita miliki.
- Kurangi leyeh-leyeh. Seperti tercantum dalam Al Qur'an surat Alam Nasyrah ayat 7, فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ, Maka jika kamu telah selesai, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh yang lain. Dikuatkan oleh hadits dari Hasan, Tirmidzi dan yang lainnya, من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه, Sebagian dari kebaikan keIslaman seseorang adalah meninggalkan suatu hal yang tidak berguna baginya.
Setelah maghrib ngelesi matematika dan bahasa inggris di rumah. Ada Salwa, Lia, dan Indra yang semangat belajarnya essippp banget. Ditambah belajar Al Qur'an dengan metode Iqro' dan kegiatan bimbingan belajar that afternoon diakhiri sholat Isya' berjamaah. Alhamdulillah. Luar Biasa. Allahu Akbar. Khusus untuk metode Iqro' ini, saya inginnn sekali untuk belajar bagaimana cara yang tepat dalam mengajar Iqro'. Terbayang dua nama, Zain Sholihin dan Muhammad Furqon Sa'i, saya ingin belajar Iqro' ini pada mereka.
Setelahnya saya ikut Program Pelatihan Terjemah Al Qur'an (PPTQ) dari Ponpes Safinatul Huda Surabaya, bertempat di masjid selatan rumah. Malam ini berlatih Surat Al Baqoroh ayat 50 - 57.
Al-Baqarah Ayat : 51
وَإِذْ dan ketika وَٰعَدْنَا Kami menjanjikan مُوسَىٰٓ Musa أَرْبَعِينَ empat puluh لَيْلَةً malam ثُمَّ kemudian ٱتَّخَذْتُمُ kalian menjadikan ٱلْعِجْلَ anak sapi مِنۢ dari بَعْدِهِۦ sesudahnya وَأَنتُمْ dan kalian ظَٰلِمُونَ orang-orang yang aniaya
Al-Baqarah Ayat : 52
ثُمَّ kemudian عَفَوْنَاKami maafkan عَنكُم dari kalian مِّنۢ dari بَعْدِ sesudah ذَٰلِكَ demikian itu لَعَلَّكُمْ agar kalian تَشْكُرُونَ kalian bersyukur
Al-Baqarah Ayat : 53
وَإِذْ dan ketika ءَاتَيْنَا Kami datangkan مُوسَى Musa ٱلْكِتَٰبَ Al Kitab وَٱلْفُرْقَانَ dan Pembeda لَعَلَّكُمْ agar kalian تَهْتَدُونَ kalian mendapat petunjuk
Al-Baqarah Ayat : 54
وَإِذْ dan ketika قَالَ مُوسَىٰ berkata Musa لِقَوْمِهِۦ kepada kaumnya يَٰقَوْمِ Hai kaumku إِنَّكُمْ sesungguhnya kalian ظَلَمْتُمْ kalian telah menganiaya أَنفُسَكُم diri kalian sendiri بِٱتِّخَاذِكُمُ dengan kalian menjadikan ٱلْعِجْلَ anak sapi فَتُوبُوٓا۟ maka kalian taubatlah إِلَىٰ kepada بَارِئِكُمْ Penciptamu فَٱقْتُلُوٓا۟ maka bunuhlah أَنفُسَكُمْ diri kalian sendiri ذَٰلِكُمْ demikian itu خَيْرٌ lebih baik لَّكُمْ bagi kalian عِندَ di sisi بَارِئِكُمْ Penciptamu فَتَابَ maka Dia menerima taubat عَلَيْكُمْ atas kalian إِنَّهُۥ sesungguhnya Dia هُوَ Dia ٱلتَّوَّابُ Maha Penerima Taubat ٱلرَّحِيمُ Maha Penyayang
Al-Baqarah Ayat : 55
وَإِذْ dan ketika قُلْتُمْ kalian berkata يَٰمُوسَىٰ Hai Musa لَن tidak akan نُّؤْمِنَ kami percaya لَكَ kepadamu حَتَّىٰ sehingga نَرَى kami melihat ٱللَّهَ Allah جَهْرَةً secara jelas فَأَخَذَتْكُمُ ٱلصَّٰعِقَةُ maka petir menyambar kalian وَأَنتُمْ dan kalian تَنظُرُونَ kalian menyaksikan
Mati lampu... ditunda dulu.
Beberapa Metode Perkalian Alternatif
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan bilangan lain. Operasi ini merupakan salah satu operasi dasar di dalam aritmatika dasar (Wikipedia).
Cara perkalian yang biasa diajarkan di sekolah adalah cara bersusun. Kelebihan cara bersusun adalah caranya konsisten untuk berapapun digit bilangan yang dikalikan. Namun begitu ada juga beberapa metode perkalian lainnya yang bisa disampaikan pada siswa, berikut ini beberapa diantaranya.
Perkalian Dengan Jari (Finger Multiplication)
Finger Multiplication adalah cara menghitung perkalian dengan menggunakan bantuan jari-jari tangan. Pada awalnya perkalian dengan jari ini digunakan untuk perkalian bilangan yang berada diantara 5 sampai 9. Namun , seiring perkembangan jaman , metode finger multiplication pun berkembang. Tidak hanya dapat digunakan untuk mengalikan bilangan yang tersebut di atas namun juga bisa untuk perkalian bilangan puluhan bahkan ratusan. Disini kita akan mencoba menjelaskan metode perkalian dengan jari dengan menggunakan bilangan 5 sampai 9. Berikut contohnya.
8 x 7 = ...
Perhatikan gambar di bawah ini
Kemudian ikuti dengan seksama langkah-langkah berikut ini :
1. Buka 3 jari ditangan kiri, itu karena 8 - 5 = 32.
2. Buka 2 jari di tangan kanan, itu karena 7 – 5 = 23.
3. Jumlahkan banyaknya jari yang terbuka pada tangan kanan dan kiri, dalam contoh ini 3 + 2 = 5.
4. Hasil langkah ketiga kemudian dikalikan dengan 10, dalam hal ini 5 x 10 = 50
5. Perkalikan banyaknya jari yang tertutup pada tangan kanan dan kiri, dalam contoh ini 2 x 3 = 6.
6. Jumlahkan hasil langkah 4 dan langkah 5, yaitu 50 + 6 = 56.
7. Jadi didapatkan hasil 8 x 7 = 56
Metode Perkalian Kisi ( Lattice Multiplication )
Lattice multiplication adalah metode perkalian yang menggunakan kisi untuk mengalikan dua angka multi digit. Metode ini telah muncul pada abad pertengahan dan telah digunakan derabad-abad lamanya dalam berbagai budaya. Pada metode ini kita menggunakan sebuah grid yang setiap selnya dibagi dua secara diagonal. bagian atas garis diagonal di isi dengan angka puluhan dan bagian bawah garis untuk satuan. Banyaknya sel disesuaikan dengan banyaknya digit bilangan yang diperkalikan. Dua angka yang akan ditulis pada bagian atas dan samping kiri grid. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
453 x 25 = ...
Langkah Penyelesaian :
Gambarlah grid sesuai jumlah digit angka yang dikalikan
Kalikan pasangan angka di atas dan di samping, 4 x 2 = 08
Begitu pun untuk pasangan angka yang lainnya
Selanjutnya jumlahkan secara diagonal sesuai grid
Untuk angka dua digit, tambahkan digit puluhan ke kirinya
Jadi hasil dari 453 x 25 = 11.325
Perkalian Garis ( Line Multiplication )
Cara lain dalam melakukan perkalian dengan mudah adalah dengan perkalian garis. Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan menggambar garis-garis sesuai dengan besarnya digit setiap bilangan. Lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah.
23 X 13 = ...
Berikut langkah penyelesaiannya :
1. Gambarlah garis sesuai banyaknya digit bilangan yang dikalikan, seperti di bawah.

2. Perhatikan banyaknya perpotongan garis di setiap tempat.

3. Kemudian jumlahkan banyaknya perpotongan garis secara diagonal. Jika hasil penjumlahan merupakan angka dua digit (puluhan) maka tambahkan digit puluhannya di angka selanjutnya (seperti pada metode perkalian kisi)

4. Jadi hasilnya adalah 23 x 13 = 299
Perkalian Mesir (Egyptian Multiplication)
Metode perkalian ini adalah metode perkalian yang digunakan oleh orang mesir kuno pada zaman dahulu. Caranya adalah dengan membuat dua kolom yang berisi angka-angka sesuai dengan bilangan yang akan dikalikan, lebih jelasnya perhatikan contoh berikut beserta langkah-langkahnya.
23 x 12 = ...
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah :
1. Buatlah dua kolom, yang sebelah kiri dimulai dari angka 1 kemudian kelipatannya apabila dikalikan dengan 2 dan harus kurang atau sama dengan 23, selanjutnya yang sebelah kanan berisi angka 12 dan kelipatannya apabila dikalikan dengan 2. Hasilnya seperti di bawah ini.

2. Perhatikan kolom kiri, kolom kiri hanya sampai 16 karena jika 16 dikalikan lagi dengan 2 maka hasilnya akan melebihi 23. Untuk kolom kanan, mengapa sampai 192 karena untuk mensejajarkan dengan kolom yang kiri.
3. Kemudian kita hitung, caranya adalah dengan mengurangkan angka 23 dengan angka yang terdapat pada kolom kiri diatas tapi lebih kecil darinya dalam hal ini 16. Kemudian hasilnya dikurangkan tetap dengan angka yang ada pada kolom kiri tapi lebih kecil atau sama dengan angka tersebut. Lakukan berulang ulang hingga mendapat hasil 23 – 16 = 7, 7 – 4 = 3, 3 – 2 = 1, 1 – 1 = 0. Perhatikan angka yang kita gunakan pada proses pengurangan diatas yaitu 16, 4, 2 dan 1.
4. Perhatikan kembali kolom diatas dan lihat angka yang terdapa di sebelah kanan yang sejajar dengan 16, 4, 2 dan 1 kemudian jumlahkan, itulah hasilnya : 192 + 48 + 24 + 12 = 276
5. Jadi 23 x 12 = 276
Demikianlah beberapa alternatif metode perkalian, semoga siswa kita menjadi senang matematika.
Cara perkalian yang biasa diajarkan di sekolah adalah cara bersusun. Kelebihan cara bersusun adalah caranya konsisten untuk berapapun digit bilangan yang dikalikan. Namun begitu ada juga beberapa metode perkalian lainnya yang bisa disampaikan pada siswa, berikut ini beberapa diantaranya.
Perkalian Dengan Jari (Finger Multiplication)
Finger Multiplication adalah cara menghitung perkalian dengan menggunakan bantuan jari-jari tangan. Pada awalnya perkalian dengan jari ini digunakan untuk perkalian bilangan yang berada diantara 5 sampai 9. Namun , seiring perkembangan jaman , metode finger multiplication pun berkembang. Tidak hanya dapat digunakan untuk mengalikan bilangan yang tersebut di atas namun juga bisa untuk perkalian bilangan puluhan bahkan ratusan. Disini kita akan mencoba menjelaskan metode perkalian dengan jari dengan menggunakan bilangan 5 sampai 9. Berikut contohnya.
8 x 7 = ...
Perhatikan gambar di bawah ini
Kemudian ikuti dengan seksama langkah-langkah berikut ini :
1. Buka 3 jari ditangan kiri, itu karena 8 - 5 = 32.
2. Buka 2 jari di tangan kanan, itu karena 7 – 5 = 23.
3. Jumlahkan banyaknya jari yang terbuka pada tangan kanan dan kiri, dalam contoh ini 3 + 2 = 5.
4. Hasil langkah ketiga kemudian dikalikan dengan 10, dalam hal ini 5 x 10 = 50
5. Perkalikan banyaknya jari yang tertutup pada tangan kanan dan kiri, dalam contoh ini 2 x 3 = 6.
6. Jumlahkan hasil langkah 4 dan langkah 5, yaitu 50 + 6 = 56.
7. Jadi didapatkan hasil 8 x 7 = 56
Metode Perkalian Kisi ( Lattice Multiplication )
Lattice multiplication adalah metode perkalian yang menggunakan kisi untuk mengalikan dua angka multi digit. Metode ini telah muncul pada abad pertengahan dan telah digunakan derabad-abad lamanya dalam berbagai budaya. Pada metode ini kita menggunakan sebuah grid yang setiap selnya dibagi dua secara diagonal. bagian atas garis diagonal di isi dengan angka puluhan dan bagian bawah garis untuk satuan. Banyaknya sel disesuaikan dengan banyaknya digit bilangan yang diperkalikan. Dua angka yang akan ditulis pada bagian atas dan samping kiri grid. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
453 x 25 = ...
Langkah Penyelesaian :


Jadi hasil dari 453 x 25 = 11.325
Perkalian Garis ( Line Multiplication )
Cara lain dalam melakukan perkalian dengan mudah adalah dengan perkalian garis. Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan menggambar garis-garis sesuai dengan besarnya digit setiap bilangan. Lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah.
23 X 13 = ...
Berikut langkah penyelesaiannya :
1. Gambarlah garis sesuai banyaknya digit bilangan yang dikalikan, seperti di bawah.
2. Perhatikan banyaknya perpotongan garis di setiap tempat.

3. Kemudian jumlahkan banyaknya perpotongan garis secara diagonal. Jika hasil penjumlahan merupakan angka dua digit (puluhan) maka tambahkan digit puluhannya di angka selanjutnya (seperti pada metode perkalian kisi)
4. Jadi hasilnya adalah 23 x 13 = 299
Perkalian Mesir (Egyptian Multiplication)
Metode perkalian ini adalah metode perkalian yang digunakan oleh orang mesir kuno pada zaman dahulu. Caranya adalah dengan membuat dua kolom yang berisi angka-angka sesuai dengan bilangan yang akan dikalikan, lebih jelasnya perhatikan contoh berikut beserta langkah-langkahnya.
23 x 12 = ...
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah :
1. Buatlah dua kolom, yang sebelah kiri dimulai dari angka 1 kemudian kelipatannya apabila dikalikan dengan 2 dan harus kurang atau sama dengan 23, selanjutnya yang sebelah kanan berisi angka 12 dan kelipatannya apabila dikalikan dengan 2. Hasilnya seperti di bawah ini.
2. Perhatikan kolom kiri, kolom kiri hanya sampai 16 karena jika 16 dikalikan lagi dengan 2 maka hasilnya akan melebihi 23. Untuk kolom kanan, mengapa sampai 192 karena untuk mensejajarkan dengan kolom yang kiri.
3. Kemudian kita hitung, caranya adalah dengan mengurangkan angka 23 dengan angka yang terdapat pada kolom kiri diatas tapi lebih kecil darinya dalam hal ini 16. Kemudian hasilnya dikurangkan tetap dengan angka yang ada pada kolom kiri tapi lebih kecil atau sama dengan angka tersebut. Lakukan berulang ulang hingga mendapat hasil 23 – 16 = 7, 7 – 4 = 3, 3 – 2 = 1, 1 – 1 = 0. Perhatikan angka yang kita gunakan pada proses pengurangan diatas yaitu 16, 4, 2 dan 1.
4. Perhatikan kembali kolom diatas dan lihat angka yang terdapa di sebelah kanan yang sejajar dengan 16, 4, 2 dan 1 kemudian jumlahkan, itulah hasilnya : 192 + 48 + 24 + 12 = 276
5. Jadi 23 x 12 = 276
Demikianlah beberapa alternatif metode perkalian, semoga siswa kita menjadi senang matematika.
Langganan:
Postingan (Atom)
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances