Aku Membaca, Aku Berbicara

Adik saya yang berstatus maba bertanya, "bagaimana caranya bisa berbicara enak di depan forum umum?". Baiklah saya jawab, modal yang dibutuhkan seorang mahasiswa agar dapat berbicara "enak" di depan forum umum adalah banyak membaca dan banyak berdiskusi.

Membaca itu ibaratnya seperti mengisi amunisi pada senapan, semakin banyak peluru yang kita masukkan maka akan semakin banyak tembakan yang dihasilkan. Membaca membuat kita sadar terhadap realitas yang ada, sadar terhadap kondisi-kondisi keterpurukan yang dialami, dan berani membuat keyakinan karena telah mempunyai modal untuk bersuara dari otak yang telah terisi amunisi dari berbagai hal yang pernah dibaca. Kalau suatu senapan tidak ada pelurunya, maka tembakan yang dihasilkan hanyalah tembakan kosong. Kalau seseorang berbicara padahal jarang membaca, maka isi pembicaraannya kosong tidak berisi, seperti perut bedug. Membaca itu maksudnya membaca buku, buku apa saja silahkan dibaca. Kegiatan lainnya yang dapat di-sepadan-kan dengan membaca adalah menimba suatu pengalaman langsung, menjadi panitia kegiatan, mengikuti seminar, workshop, bimbingan belajar, mengikuti pengajian, dan silaturahmi pada orang yang mumpuni secara ilmu ataupun pengalaman hidupnya.

Selanjutnya adalah banyak berdiskusi dengan teman sejawat, dengan senior, ataupun dengan juniornya. Suatu diskusi yang baik akan memaksa kita untuk mengeluarkan amunisi-amunisi yang sudah kita kumpulkan dari membaca beberapa buku. Dan amunisi-amunisi yang sudah kita keluarkan itu bukannya menghilang namun justru akan semakin terpatri di dalam benak kita. Berbagai definisi, kesepakatan, hukum-hukum sains dan sosial, ataupun prinsip-prinsip kehidupan yang sudah kita keluarkan dalam suatu diskusi akan mendapatkan pembenahan dan penguatan dari opini-opini yang disampaikan oleh lawan diskusi kita. Dan dalam prosesnya kita akan semakin mengerti makna bacaan yang telah kita konsumsi dari buku yang pernah kita baca, dan mungkin juga setelah diskusi selesai, kita mendapatkan PR untuk membaca buku lagi untuk menambah amunisi diskusi selanjutnya. Diskusi ini juga akan menuntut kita untuk menggunakan istilah-istilah yang tepat untuk menyampaikan opini kita, dan ini sebenarnya adalah training agar kita mampu berbicara dengan "enak" di depan forum umum seperti yang diinginkan.

Seorang mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi mahasiswa secara aktif, baik intra kampus ataupun ekstra kampus, maka dia akan memiliki kesempatan lebih untuk membaca dan berdiskusi daripada mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang). Dan inilah jawaban mengapa seorang mahasiswa aktivis biasanya bisa berbicara "enak" di depan forum umum. Cara lainnya mungkin dengan aktif membuat karya tulis ilmiah. Berkarya, dan terus berkarya. Kalau karya tulismu sudah menumpuk maka tidak akan ada lagi pertanyaan apakah bicaramu sudah "enak" di depan forum umum.

Suatu refleksi penting yang harus ditanamkan adalah khoirunnas anfa'uhum linnas, manusia terbaik bukanlah yang paling "enak" bicaranya, manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.



0 komentar: